Jumat, 25 Januari 2019

Simulasi NHW aliran Rasa Setelah Studium Generale

Bissmillahirrahmanirahim... Masha Allah Alhamdulillah...
 Saat blog lama tak terjamah, kini aku bisa mengaktifkannya kembali.
Sekilas flashback ke masa lalu membaca refleksi diri sejak saya mulai membina rumah tangga, masih tak jauh dengan diri aku yang sekarang, sedangkan tanggung jawab bertambah, tanggung jawab diri ini yang kian bertambah usia, suami, juga 2 anak yang harus aku didik. Selama kurun 4 tahun mungkin hanya sekian persen nya mengalami perubahan. Aku harus keluar dari lingkaran ini harus keluar dari zona ini, aku ga bisa kayak gini terus berada dalam kelimpungan arah dan tujuan. Im not a water just let the flow. Im a human, im a woman, im a mother, im a wife, im a daughter for my mom. (Tetiba nangis) Dan aku terpukau ketika masuk channel telegram, 2 ribu lebih peserta! beserta narasumber nya yang luar biasa dengan berbagai latar belakang.
"BERUBAH ATAU KALAH"
 Jleb... Ini salah satu judul buku yang berhasil diterbitkan para alumni matrikulasi, Yup... Ini adalah kata yang harus aku tekankan. Selama ini aku lebih banyak kecewa, putus asa dan tidak bersyukur. Kecewa dalam kekalahan, mengalah dan benar-benar kalah terbalut erat kritikan lingkungan. Hingga lambat laun anxiety memenuhi otaku, aku lelah dan banyak ketakutan.
Berputar dalam pikiran menuntut orang hanya dalam pikiranku agar bersikap selayaknya orang bijak, Hingga psikolog menyimpulkanku bahwa terlalu banyak kekecewaan yang aku lalui, sulit untuk menjadi diri sendiri karena ketakutan, Hingga untuk berkomunikasi pun aku mengalami kemacetan karena takut dsb.
Berada dalam titik KALAH, bukan mengalah untuk menang.
 Hingga suatu hari, baru saja kemarin aku berusaha meraba dan menyelami diri sendiri Salah satunya mungkin karena terlalu banyak menuntut, hal yang menjadi pelajaran adalah saat saya membaca CoC tidak ada rule untuk menuntut, bahkan harus berbagi dan melayani, seketika di pikiran saya terus berputar, thats it mungkinkah ini yang dinamakan penghambaan, inikah yang dinamakan keikhlasan manusia atas hamba Nya, menyerahkan segala kuasanya, melaksanakan segala perintahNya tanpa menuntut dari manusia, tapi menyerahkan segala kuasanya kepada sang pencipta. Hanya diri sendiri yang bisa merubah, betul semua berawal dari dalam diri. Kenapa harus diri sendiri? Now I must kill my egoism please...
 I have childrens
"For things to change i must change first"
"For things to change i must change first"
 Kalimat sakti dalam matrikulasi IIP. Saya kagum sekali sama bunda septi atas dedikasinya untuk keluarga dan perempuan lainya. Menebar adab dan energi positif, untuk berubah membangun peradaban. Tabarakallah ... Dan para Alumni..SG kemarin memacu semangat untuk berubah, tidak untuk kalah.
Bissmillah...
 Ya Tuhan kami perkenan kan lah kami....
 Sungguh kami hanya ingin menjadi hamba yang lebih baik di hadapan Mu... Aamiin aamiin aamiin.. #AliranrasaBandung1 #Bandung1MIIP7 #MatrikulasiIIPBatch7