Minggu, 20 Oktober 2019

Creative & critical thinking

Berapa banyak orang tua yang mengeluh bahwa anaknya tidak percaya diri atau minder?
.
Tanpa disadari, justru orang tua sendiri lah yang menyebabkan mereka menjadi seperti itu.
.
Orangtua mengatur anak saat memilih baju apa yang akan dipakai, memaksa anak untuk mengikuti berbagai macam les, tanpa mengajak mereka berdiskusi dan mempunyai pilihan.
.
Orang tua dapat melatih anak untuk Berfikir, Memilih, dan Mengambil keputusan dengan cara:
.
"Selalu ajukan pertanyaan" agar anak terlatih berfikir kritis dan kreatif.
.
Pancing mereka untuk menyadari segala akibat dari sikapnya, dan mau bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari keputusannya.. .
Orang tua, harus menghargai ide-ide unik mereka, karena kelak..
.
merekalah yang akan akan membangun negeri ini secara kreatif 💪🏻😍
.
.
Bunda Wina Risman dan Bunda Elly Risman, Psikolog.
"Critical and Creative Thinking"

Minggu, 31 Maret 2019

Nice Home Work 9 Bunda sebagai agen perubahan

Bissmillahirrahmanirahim...
Assalamualaikum...
Tak terasa udah masuk ke NHW 9
Waktu begitu cepat berlalu...
Tak terasa...

Kali ini kita masuk dalam tahapan mengamati,
Mengolah rasa empati dan passion sehingga tercipta social venture, menemukan solusi sistemik dalam kehidupan social untuk mencapai tujuan tertentu.

Dimulai dari dalam diri dengan mengisi tabel berikut,
Disini saya akan menjabarkan secara berurut.
Yang saya rasakan seperti bagan design pembelajaran NHW 5 dan NHW 8 yang saya isi namun belum terunut seperti di NHW 9, jika di NHW 8 hanya sebagian curhat saja apa yang ingin saya capai selama kurun waktu tertentu, kalau disini lebih sistemik solusi apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

A. Minat Hobi Ketertarikan

Lagi lagi saya ambil "fotografi"

B. Skill Hard, soft
Memotret, semangat shutter,
Percaya diri, (ya Allah sebetulnya untuk saya yang memiliki tingkat kecemasan berlebih) cukup sulit melawannya...
Harus bisa...

C. Isu Sosial
1. Tingginya konten pornografi secara visual.
2. Banyak makanan non halal, terutama remaja sekarang yang lebih fans sama korea, terkadang makanan kurang jelas ke halal an nya di konsumsi, karena influencer nya tidak menilik apakah halal atau tidak.
3. Ritual mengarah ke syirik atas nama kebudayaan. Ada ritual di lembang seperti perang tomat, seluruh komunitas photography diundang, ada yang hanya memotret tapi tidak ikut acaranya, ada yang memotret dan menjadikannya sebagai bentuk budaya dan pariwisata.
4. Tingginya minat portofolio dalam pendidikan anak.

D. Masyarakat
Remaja, anak- anak, orang tua, mamah muda, bapak bapak.

E. Ide social
Tidak memotret model terutama jika wanita nya seorang muslim yang sangat terbuka auratnya.
Stop lomba memotret model wanita, karena semakin banyak yang motret semakin banyak model yang tertarik.
Kampanye Beralih ke landscape, Human interest, masih banyak objek yang dipotret selain nude women πŸ˜….
Gerakan kampanye makanan halal dari luar negeri, seperti menyebar kan informasi saus gochujang halal, ramen halal, cemilan halal, restoran halal.
Memotret anak secara aman baik itu terlihat wajah nya atau tidak. Kembali ke orang tua masing - masing.
One day one ayat atau one hadist dengan tema foto yang sesuai.

Demikian rasa empati dan pasion saya secara social, berawal dari diri sendiri yang melihat suami suka beli makanan tanpa label halal di salah satu swalayan yang kumplit, pas dilihat eh ternyata memang ga jelas ke halal an nya.
Dan melihat salah satu photographer indonesia ternama, memotret nude women. Ga cuma yang ternama, kadang seorang bapak biasa saja yang hobi memotret suka menyebarkan nude women di jejaring social nya tanpa melihat ke mudharatannya.
Saya hanya ingin fotografi indonesia maju dengan cara yang lebih berkah. Jaman digital
Udah berasa perang foto dan tulisan atau pemikiran.
Semangaaat...

Minggu, 24 Maret 2019

Nice Homework 8 Menuju Tahapan Bunda Produktif

Bissmillahirrahmanirahiim...
Assalamualaikum....

Alhamdulillah tanpa terasa sudah masuk NHW ke 8, waktu begitu cepat berlalu tanpa terasa uwuwu...
 Kali ini langsung "to the point"

*MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Salah satu ya? Hummm sebenarnya udah terentang benang merahnya dari NHW sebelumnya, hanya saja ketidak pede an saya selalu mengikuti. Oalah...
Oke akhirnya lagi-lagi saya mengambil
"Photography" Atau "fotografi"

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE)

Mental menjadi orang yang percaya diri, berani menerima tantangan, berani berkata tidak pada apa yang meragukan menurut agama saya. Prinsip nya "menangkap moment biasa menjadi luar biasa dengan sejuta keberkahan"

2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ? (DO)

Pertama dan paling utama membersihkan hati semoga terlindungi dari rasa riya.
Belajar ilmu agama, mana yang harus dihindari mana yang tidak.
Berlatih sesering mungkin, jangan takut salah, berani sharing hasil tanpa menuntut reputasi sosial, jika hanya bersembunyi kita tidak akan pernah tau hasilnya akan berada di titik gagal atau berhasil. Nyesek! Pasti. penasaran? Udah lewat bu... yah atuh gimana mau maju (eh itu mah sayah) hehehe..
Sebuah foto dinilai sangat relatif tergantung tujuan dan selera moment itu dibuat untuk apa dan mengapa
adalah hal yang lumrah tergantung sudut pandang seorang untuk apa hasil karyanya dibuat, informasi apa yang akan disampaikan (perkataan buat saya dari seorang senior)  semoga tidak hanya teori. Walaupun pada kenyataan nya tetep harus meningkatkan skill.

One day one photo untuk lebih dekat dengan genre yang disukai jika suka landscape eksplorasi alam, menambah kecintaan kepada sang kuasa. Jika tentang kehidupan, genre human interest, travel photography dan street, sering sering berbagi dan menumbuhkan feel di dalamnya.

Kembali ke keadaan.. Namun karena kondisi saya emak emak rumahan mungkin mencoba genre "all about thing and think at home"  one day one photo, one ayat atau one hadist sebisa mungkin. Mencakup home decor, diy, review produk memuaskan, foodie hasil masakan emak hasil trial resep kekinian dari para cheff dan moment keluarga khususnya perkembangan anak.


3. Apa yang akan anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang anda harapkan?

Berbagi ilmu dibidang fotografi,
Memiliki "rumah berkah fotografi" duh kok rasanya mengawang awang hikss...
Konsep no capture model model syantiek nude 😁 only halal food dan produk.
Berkolaborasi dengan penulis, cheff, psikolog dan pemuka agama mengingat maraknya minat fotografi di kalangan anak dan remaja di era digital. Melindungi anak dan bangsa dari konten pornografi yang mengatasnamakan seni dan kebebasan dan meraih keberkahan dengan berbagai informasi produk dan makanan halal.


c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

Saya ingin menjadikan fotografi sebagai sarana mensyukuri kehidupan, sarana menebar kan nilai agama, menebarkan nilai illahiah dimana sang pencipta yang Maha Hebat, saya ingin memiliki prinsip fotografi yang menebar kebaikan / dakwah bukan menebar maksiat.

Saya jadi ingat kemarin hari sabtu, ketika menghadiri acara street foto sebandung raya, hampir 80% dihadiri oleh kaum pria. Cukup banyak sekitar 200-300 peserta 50 diantaranya pelajar. Setelah foto nge-street ada acara fashion show dengan menampilkan model-model yang cukup wow...
Disini saya merasa ga sreg, dalam hal ini pria  tidak tau secara pasti muslim atau bukan, yang pasti mayoritas masyarakat indonesia adalah muslim. Tentu akan memotret perempuan dengan pakaian terbuka. Itulah yang saya ga sreg dr fotografi ketika seorang pria atau perempuan harus membidik perempuan dengan pakaian terbuka lalu menyebarkannya hasil jepretanya atau memposting nya dengan legal karena menurut mereka ini seni, yang saya harapkan dengan menjaga mana yang halal dan tidak, semoga mengurangi konten pornografi. Dengan ini Semoga bisa melindungi anak anak bangsa.
Walaupun tentu disini saya belum bisa apa apa dan saya bukan seniman juga hehehe.  setidaknya saat ini saya sendiri tidak ikut ke dalam nya.


2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

Menentukan ke arah mana specialisasi foto saya. Sebenarnya dari aktivitas sehari-hari saya merasa sebagai perempuan dan emak-emak paling sering memotret makanan, all about wanita dan anak-anak hehhehe....
Kalo kata suami udah foodfotografi aja.
Biar rajin masak wkwkkw.

Merasa berat juga ahli di foodfotografi. Karena tantangannya hasil foto saya mau dikemanakan, sedangkan untuk posting saya masih takut dan ga pede, karena banyak circle saya yang nyinyir, postingan saya bikin kelaparan atau "ga ada kerjaan apa yaak moto makanan terus"  (ketika ketidakpercayaan diri meradang) atau takut dikira riya dengan polemik social media yang ada. Dan saya sempet vakum tidak memotret berbulan-bulan, karena merasa yang saya lakukan kurang berasa manfaatnya. But wait... Dalam kehidupan itu pasti ada yang yes ada yang No..  Tak sedikit juga Dari hal ini saya belum bisa menemukan jalan keluarnya, Namun sudah masuk di NHW 5. Disini saya mulai kembali mencobanya, sejak NHW demi NHW saya berusaha mencoba dan mempersiapkan diri untuk menghadapi resiko yang terjadi.

Namun dari pembelajaran masih berubah rubah, kadang belajar streetphoto, kadang Human interest, kadang portrait, kadang landscape masih campur-campur hehe.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Meyakinkan diri apakah betul di bidang menangkap moment? Mencoba berbagai genre foto.
Bertemu dengan genre foto yang saya kuasai dan minati. Bisa menulis minimal dasar-dasar menulis sebagai sarana pendukung.
Meraba diri sendiri hehehe, saya sulit untuk mengkomunikasikan apa yang ada di dalam pikiran saya. Selain meningkatkan ilmu dan pengetahuan. Tak muluk muluk minimal saya bisa berani dan percaya diri secara Natural. Hanya Karena Allah lahir bathin.
2020 bissmillah...


Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulsi IIP/

Minggu, 17 Maret 2019

Nice Homework 7

Bissmillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum warahmatullah ..

Hai hai... Alhamdulillah memasuki NHW 7
Disini kita harus tes penemuan bakat. Tugas nya dianjurkan mengisi st30 di temubakat.com
Ini dia hasilnya




Antara cocok dan tidak cocok hehe... Saya sampai mengulang nya berkali- kali, karena penasaran juga.. Jd tertarik mengisi st145 nya, dan dm abah rama, masha Allah beliau baik banget, yang awalnya saya cm dm salam aja dibalas dengan santun. 

Tugas 2 dari NHW 7 adalah menuliskan aktivitas suka & tidak suka, Bisa & tidak bisa dibagi menjadi 4 kuadran 



Sesungguhnya masih bingung sm aktivitas suka tapi tidak bisa dan tidak suka tapi bisa, karena emang kebalik antara jaman saya kecil dan sekarang dimulai sejak remaja. Saya tidak tahu kalau analis kimia itu membutuhkan ketelitian yang tinggi sedangkan saya ceroboh dan kurang teliti. Waktu smp saya suka berlama-lama di perpustakaan dan cenderung dekat dengan guru bahasa jadi petugas perpustakaan, mengelola buku, melayani peminjaman buku dll. Dilakukan sepulang sekolah hingga sore πŸ˜†tanpa merasa terpaksa. sering tampil di depan kelas atau panggung. Tanpa disadari ngalir aja gitu Hueheheh. tapi aktivitas itu skrang manjadi tidak bisa karena pendidikan di skolah analis yang dipacu terus buat menganalisis pastinya. Saya jadi cenderung banyak diam. Akhirnya di sekolah saya tak ikut kegiatan apapun karena takut keteteran & ga lulus di bidang utama.
Bahkan untuk berbicara baik dengan orang menjadi kaku terkesan arogan dan apatis. Dan parahnya ada cemas berlebih dan ketidakpercayaan diri yang sangat terasa walaupun terlihat seperti biasa saja. Kadang timbul penyesalan kenapa dulu ga ambil SMA aja dan ambil jurusan di bidang IPS, komunikasi, manajemen, ekonomi, statistik dll hehehe... Faktor keluarga mempengaruhi banget, dulu saya di didik oleh kaka saya yang menganggap klo IPA itu pinter & keren, dan kaka saya yang lain kebetulan guru fisika, smpai sekarang paling ga bisa dan ga suka sm fisika, kadang suami aneh lihat saya ambil jurusan bidang IPA tapi dari sd ga suka fisika hahhaa. Jadi bingung sama jati diri saya sekarang. Stop pola asuh seperti itu sampai disini, tak berlaku  yang "ips = kurang pintar",  "ipa=pintar"  Biarkan anak tumbuh dengan bakatnya. Alhmdulillah perlahan mulai terbuka mulai cerah, mulai merasa apa yang saya lakukan ga terlalu sia sia lagi hehe... Karena tak ada yang sia-sia, setiap manusia memiliki jalan nya masing-masing. Disini saya belajar kembali menata kembali yang pada kesimpulannya Insha Allah sekarang antara etika, ilmu, pengembangan diri dan rasa suka dipelajari sedikit demi sedikit. Menerima tantangan selanjutnya, Mengenal lebih diri sendiri dengan tuntunan agama.
Setiap tugas menurut saya begitu menohoks banget... Kadang minder tapi ga boleh minder juga atuh ya..  Keep positive vibes... 

Bandung 
tulisan saya yang masih bergaya curcol hehe 




Minggu, 10 Maret 2019

Nice Homework 6 Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal

Bissmillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum warahmatullah..


Uwuwuu... alhmdulillah ga kerasa udah masuk NHW 6, perjuangan dan niat semakin terpacu nih buibukk,
...


Di NHW 6 ini, saat nya kita masuk dalam tahap
*BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS. Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita “Merasa Sibuk”, sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting.
Aktivitas paling penting
1. Beribadah (shalat, tilawah, menambah wawasan ilmu agama)
2. Mengurus rumah tangga (memandikan anak, memasak, memberi makan, mengasuh,mendidik, menemani bermain).
Disini memasak menurut saya aktivitas penting karena warung nasi hiegienis tidak ada selain jarak nya jauh, masakannya secara kebersihan kurang terjaga, kecuali nasi padang, namun anak anak belum bisa makan masakan padang hehehe. Klo pesan makanan online terus waduuwww bisa boros. Lama-lama keuangan bulanan mamak ga ter manage. Walau sering juga gofood kalau saya males masak dan capek jika sedang banyak aktivitas diluar.
Tentunya misi mamak disini menciptakan generasi yang sehat dan cerdas sehingga ibu bahagia.
3. Meningkatkan kualitas diri & keterampilan.

Aktivitas tidak penting

1. Bermain hape, niat bales wasap teman jdnya scrolling social media, ngobrol di grup, kadang cuma say hi hi aja bisa ngabisin waktu banyak, pertama nya suka penasaran aja. Ke 2 tak pandai berkata2 bisa ketik hapus ketik hapus, Selain suami yang LDM, Mungkin saya jarang ngobrol klo di rumah dan jarang banget ketemu orang luar. Karena emang ga ketemu aja. Seperti sosmed sebagai jendela untuk berinteraksi dengan dunia luar sehari-hari.
2. Nonton youtube, video video lucu. Membersihkan rumput
3. Kebanyakan mikir & ngobrol sm diri sendiri, jd ga fokus bahkan lupa sm apa yang harus dikerjakan.

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Waktu saya habis dengan aktivitas penting no 2

Selama ini waktu saya habis oleh pekerjaan domestik yang kadang sebelum mengikuti iip
Saya selalu bertanya, apa saya mau jadi kayak begini terus hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya menyapu, mengepel, memasak, memandikan anak, membereskan kamar, yang makin hari kok barang makin banyak haha. Dapet hadiah printilan properti photo yang kadang saya tidak ada waktu memotret nya atau memanage nya.
Ditambah sd card yang corrupt, qodarullah, entah kenapa tahun awal tahun ini 3 sdhc pada rusak, sedih nya itu ga bisa diungkapkan, patah hati. saya kadang harus recovery seharian demi menyelamatkan file yang entah kenapa sd card tiba tiba corrupt, bahkan perlu mingguan buat me manage file file yang hilang, karena depan laptop terus ga mungkin.
Dan ini udah sy masukan ke nhw 6,
Memanage file, biar tidak buang2 waktu.

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Siap.. Semoga bisa lebih ter-manage


Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

04.30 am - 09.00 am
 aktivitas rutin membersihakan rumah, memasak, mengurus anak secara fisik.

Diselingi memotret makanan sebagai aktivitas dinamis karena waktu yang dibutuhkam dibawah jam 9 pagi perlu waktu minimal 15 menit. Ambil saja jam 07.00 am

09.00 am - 06.00 pm
Aktivitas dinamis
Membersamai anak anak
Misal Anak2 suka nya masak bikin kue kering, tentu mamak ngadonin, dan butuh waktu lama ngebentuk kue, belum memanggang hehe. Udah gitu beres beres dapur.. Eh tau tau udah sore aja huhu.
Membaca buku
Memanage file photo saya

06.00 pm - 09.00 pm
Mempersiapkan makan malam
Mendampingi anak sholat magrib
Isoma.

09.00 - 11.00 pm
Belajar iip, lanjut baca buku.

11.00 pm - 04.00 tidur
10.00 pm - 03.00 tidur
03.00 am tahajud


Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Bissmillah siap

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai. sehingga muncul program 7 to 7)

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Semoga Allah mudahkan semua urusan kita, dalam menjalankan peran kita sebagai ibu dan perempuan dengan sebaik mungkin.

Kamis, 28 Februari 2019

Nice Home Work 5, Belajar cara Belajar

Bissmillahirahmanirrahim..
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..

Wah tidak terasa, udah masuk ke NHW 5, udah setengah jalan ya boibook...
Semoga kita semua diberi kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan semua tugas tugas yang ada di kehidupan ini..
Tugas menyapu, mengepel, mencuci, mengasuh...
Tak lupa tugas upgrade diri kyk yang satu ini manteman... Alhamdulillah ala kuli hal
Bulatkan tekad Kuatkan niat


Ohiya, sebelumnya saya terlalu fokus sama metode pembelajaran yang berkembang saat ini, mamak sebenernya bingung loh liat sekolah sekolah makin banyak aja jenis nya, belum lagi sekolah tk udah banyak macemnya, udah gitu harganya mahal, semoga abis lulus bisa langsung jadi sarjana xixixi. Mom target nya sarjana wae... Hehe ga langsung kerja aja mom... Haha itu mah masalalu emak kyk begitu. Sekolah biar dpet kerja, kerjaan iya dapet, tapi ga bahagia bahagia... Ngeluh aja kerjaanya.

Belum lagi liat sd ada sd formal negeri, ada it, ada ibtidaiyah, ada bilingual, ada berbasis tahfidz. Lalu...
Beberapa waktu lalu sekitar 5 bulan yang lalu baru denger, aslinya baru mulai kepo, yang namanya montessori, homeschooling, homebased education, sesungguhnya mamak harus upgrade! dan tujuannya menurut aku sih keren banget, mengembangkan bakat sesuai fitrahnya. keren.
mengingat saya sendiri masuk sd negeri, dulu mah da favorit negeri teh, tapi miris klo tengok negeri sekarang terutama negeri di wilayah saya sampah berserakan dimana-mana, jajanan kimia dan pengawet, bahasa muridnya kebalikan dari halus (jauh dr kata halus), akhlak semakin tergerus. Tak jarang banyak kasus Bullying #sad :"(.
Lalu target pelajaran yang semakin berat katanya. Dan inilah emak yang udah punya anak 2 masih bingung sama jati diri, oh iya mamak generasi pengejar ranking dulu nya di sekolah negeri, klo reuni suka di puji2 yang suka ranking 1 terus sampai kelas 6, kezel...!! Itu temen temen muji apa nyindir hehe Soalnya saat ini mamak ga jadi apa apa, percuma gitu dapet ranking sedari dini :D, ga penting kalau kita sendiri belum tau apa yang kita mau.
Padahal waktu itu ga nyadar aja kenapa bisa masuk ranking juga, saya ngacung korban ranking kerasa pas smp, dapet ranking 3 langsung dijutekin kaka saya sebagai wali 😁😁
semakin smk semakin tidak tau sama diri sendiri taunya cepet dapet kerja.

Pas kebetulan NHW 5 materinya sehati sama apa yang aku rasakan...

 Lalu aku mikirnya wah SD nanti orang tua harus bisa jadi guru biar bisa sekolah nya sm orang tua aja, cari jalur skolah home schooling, sesungguhnya ga ngerti sama sekali seperti apa itu implementasi homeschooling,
Ada tk homebased education, tapi lumayan juga jaraknya, kalo jadi masuk kasian juga arfa harus nempuh 7km dr rumah, untuk sekolah tk, antara mampu maksakeun dan tidak mampu.

Sesungguhnya apa yang saya tangkap seolah nilai pendidikan yang diatur konstitusi pemerintahan saat ini, dengan gaya belajar duduk di kelas, belajar di sekolah, dan sekolah sekolah modern yang berisi ajaran liberalis, ilmu dipisahkan dengan agama, seakan kurang relevan kebutuhannya untuk anak anak generasi alfa terutama menyiapkan pendidikan terbaik untuk anak.
Saatnya mengupgrade diri lagi.. Peran disini Orang tua sebagai pendidik anak anak, akhlak dasar, ilmu agama, psikologi anak, observasi anak, dalam mengarahkan potensi anak sesuai fitrahnya. selanjutnya untuk tahapan bidang khusus di serahkan pada ahlinya. Sejauh ini itu yang saya fahami saat ini.

Haduuh emak pengen yang terbaik buat anaknya, biar bisa jadi orang bermanfaat, berbakat, proffesional, cekatan, cerdas, dermawan, kayak, sholeh dan tetep bahagia apapun dengan aktivitas dan pekerjaanya dewasa nanti. Mungkin emak ambisius, soalnya kadang gemes sama diri sendiri merasa gitu gitu aja.

Lalu saat dapet materi sebelum NHW 5, pikiran saya masih tertuju pada peran orang tua mendidik memandu anak antara sekolah formal dan pendidikan sesuai fitrah. Pikiran saya kembali tertuju ke homebased education. Atau terbang kemana - mana, hingga terlintas
gimana caranya bikin kurikulum anak setara sd? Sedangkan aku bukan lulusan univ. pendidikan, pikiran aku tertuju pada diknas & kementrian pendidikan yang suka bikin kurikulum sekolah. Wah rumit, ngepel belum selesai harus bikin kurikulum (kirain kurikulum matematika, fisika dll)
Kayaknya saya terlalu lebay memikirkannya, hehehe. Maapkan.
untuk teh esa selaku fasilitator, alhmdulilllah terimakasi atas bimbingannya.. Menghadapi emak macam aku ini hehe..

Kurikulum anak disini maksudnya menentukan standar anak dalam proses pembelajarannya, sesuai dengan misi di keluarga masing-masing dan kondisi di keluarga masing-masing.

DESAIN PEMBELAJARAN

Sebelum mendampingi proses belajar anak dalam tumbuh kembang nya,
Disini kita belajar untuk diri sendiri dulu,
Belajar cara Belajar,
Membuat desain pembelajaran ala sendiri,
Berdasarkan yang saya baca minimal mencakup tujuan, implementasi ( strategi, metode) dan evaluasi.

Memahami Gaya Belajar
Berdasarkan apa yang saya baca ada 3 jenis secara garis besar, yaitu
1. Gaya belajar Visual
2. Gaya belajar auditory
3. Gaya belajar kinestetik

Saat saya belajar dan memahami sesuatu cenderung sulit menyerap dalam kondisi ramai. Bahkan saat membaca dan membalas whatsapp pun disaat perjalanan, rasanya hectic. Dan lebih memilih untuk membalas nanti saat kondusif. Wah apalagi harus menerima pelajaran di kala ramai ya hummm....
Kemampuan menyerap kata-kata kurang faham, seperti misalnya dalam hal membaca pasal dan undang - undang, baca KUHP, baca PPKn, sampai sekarang saya masih belum bisa mengartikan pancasila sila ke 4, perbedaan sila ke 2 dan ke 5.
Lebih mudah menyerap jika langsung di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari juga melalui suara/rekaman.
Namun tak jarang saya juga lebih mudah menyerap jika melihat tayangan video dengan musik yang sesuai.
Lebih fokus mengerjakan sendiri ketimbang kerja kelompok. Padahal seru juga kerja kelompok.
Bisa di bilang 70 % auditori, 30% visual,
 60 % interpersonal 40 % intrapersonal.

Dan dibawah ini adalah  desain pembelajaran yang sudah saya bawa ke dalam pikiran berpuluh-puluh jam. Lagi masak inget, lagi ngasuh keingetan juga, hehehe.

Rangkaian dari nhw 1-4
Yang tiap nhw nya tak luput dari saya menjadi susah tidur dan tidak nyenyak...
Bukan karena takut telat, tapi menyangkut mau dibawa arah dan tujuan diri ini.


Bidang selanjutnya yang ingin saya kuasai, wah menilik kembali NHW 4, disitu lumayan banyak apa yang saya suka dan bahagia di dalamnya, 3 macam yaitu fotografi, memasak, dan bisnis.
Akhirnya melihat apa yang masih bisa kerjakan sekarang walau dalam keadaan rempongs, saya masih tetap mengerjakan dan tanpa di sadari antusias saat melihat pernak pernik, keperluan untuk motret, daun kering, kayu yang lapuk, melihat anak bereksplorasi maunya motret aja, bukan untuk keperluan social media /pamer dan lain sebagainya.

Kebanyakan foto foto saya numpuk, saya nikmati sendiri simpan sendiri. Jika saya upload sesungguhnya saya belum siap sama kontroversi dan pandangan yang ada.
Selama bertahun tahun saya suka fotografi tapi saya tidak suka disebut photographer, sebut saja istilah nya do what you love, tapi saya belum love what you do. Membuat lupa akan apa yang telah dicapai dan meremehkan diri sendiri. Sehingga saya lupa akan diri saya.
Mengingat pencapaian saya ada beberapa kali single featured, dan menang lomba mumu.id saat ekonomi saya berada di bawah, dan uangnya saya pakai untuk jajan arfa dan membeli sembako kebutuhan sehari-hari waktu itu. Senang tentuya. Lalu suami saya memberi apresiasi ciyeeee harus rajin2 ikutan lomba tu kayaknya yoo ikutan lagi, saya hanya bilang, ah itu hanya kebetulan saja, Allah tau saat saya sedang butuh, lalu dikasih jalan memenangkan lomba kecil-kecilan.
Sebelum aktif berkecimpung di dunia pepotoan, temen-temen banyak yang nge dm pake kamera apa, padahal saya hanya menggunakan kamera hape biasa aja sesekali kamera jadul tahun 2012 (uhukss kyk sombong :D ) maafkan tidak ada maksud sedikit pun ke arah sana, sebagai bahan renungan saya, agar saya lebih bisa mencintai apa yang saya lakukan. padahal saya hanya belajar mengemas foto sedemikian rupa agar menjadi lebih berkualitas dan estetika dengan sentuhan editing sedikit. Terutama menjadi kenangan saat anak anak sudah dewasa nanti. Mengingatkan cerita dan kenangan indah yang terekam dalam sebuah tulisan cahaya (fotografi) . Sesungguhnya Dibalik foto yang enak dilihat ada pengorbanan dan proses yang panjang hehe.

Akhirnya dari 3 (memasak, fotografi, dan bisnis) saya putuskan memilih fotografi.
Dengan desain pembelajaran sebagai berikut.



Demikian desain pembelajaran ala saya, semoga mamak bisa konsisten terutama dalam membersamai keluarga, dan semoga tetap berada di jalan Allah, mengingat fotografi sekarang cukup banyak yang melenceng dari nilai seharusnya, dengan mengatasnamakan nilai seni. Apapun yang terjadi bersyukur itu harus, dan bahagia itu pilihan.

O iya besok bakal ada fogging di sekitar komplek, saatnya saya back to rutinity.. Merapikan barang agar terhindar dari semprotan obat. Perasaan saya tu suka ga tenang klo ada tugas yang belum selesai hihihii... 

Dengan mengetahui diri sendiri semoga bunda bisa mengupgrade ilmu dalam membersamai kalian arfa & alena... Konsisten dan Niat penuh dalam menjalankannya, jika mamak harus bermimpi, semoga kalian menjadi lebih besar dari seorang Thomas Alfa Edison, yang membawa dunia dari gelap menuju penuh Cahaya. Semoga kalian bisa sebesar muhammad Al-fatih yang bisa menaklukan konstantinopel menuju peradaban yang hakiki menyerukan kalimat Allah.. Hidup dalam kemuliaan. 

Bandung 
Di antara gemericik hujan di bulan maret 

Minggu, 24 Februari 2019

Nice Home Work #4 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah

Bissmillahirrahmanirahim..
Hi hi... Assalamualaikum Warahmatullah..

Tanpa terasa, udah masuk pekan ke 4
Yang mana materinya tentang mendidik anak dengan kekuatan fitrah.
Minggu ini kegiatan lumayan padat, selain anak anak yang hobi liatin kepiting di sungai kecil, juga harus follow up alergi nya arfa ke borromeus, dan mengikuti daily theme fotografi bersama teman komunitas, juga rutinitas jualan kerupuk kulit secara offline.
Semangat...
Bissmillah
Langsung otw tugasnya, Berlatih membaca fitrah dan menentukan misi dimulai dari diri sendiri.

a. Melihat kembali ke Nice Homework 1, untuk menetapkan dan merenung kembali, jurusan di yang akan saya pilih. Insya Allah saya tetap konsisten di jurusan kebahagiaan ibu, dengan mempelajari ilmu parenting secara islami. Karena sejatinya fitrah perempuan adalah menjadi seorang ibu dan istri. Kembali ke Ajaran Allah dan Rasul sebagai agama yang saya anut. Menumbuhkan generasi yang bermanfaat dengan Akhlak yang luhur, ilmu yang mumpuni, spiritual yang terpatri dalam hati. Mencapai keridhaan Allah dan kebahagiaan baik di kehidupan masa ini (dunia) maupun di akhirat kelak.

b. Melihat kembali ke NHW2, saya sudah membuat ceklist harian, tapi sayang nya sekarang masih belum konsisten melakukakannya, terutama soal management gadget. Saya suka terlalu lama-lama kebanyakan mikir di depan gadget.
Dan mengerjakan tugas domestik dirasa waktu sangat berlalu begitu cepat. Saya harus keras melakukannya sekarang, disiplin pada diri sendiri.

C. Melihat dan merenungkan kembali nice homework 3, apakah sudah terbayang apa kira kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Merenung kembali apa maksud Allah kita hidup di muka bumi, secara umum adalah untuk beribadah, makna ibadah itu luas, secara teori terlihat mudah tapi secara praktek dan jalur jalur khusus setelah meneliti bagaimana harusnya kita, kita tak mungkin hanya melakukan sholat, puasa, zakat, tanpa ada ruh di dalamnya tanpa tau apa maksud di dalamnya, bahkan seorang da'i atau ustadz yang ahli di di bidang agama nya tentu tetap memiliki aktivitas khusus dalam menjalankan peran di sekitarnya.
Setiap manusia adalah da'i kata ustadz harry santosa, da'i di sini adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Bicara mengenai Bidang, bidang yang ingin saya tekuni adalah fotografi, masak/kuliner, dan bisnis. Duh apa kebanyakan ya,
Tapi saya rasa smuanya berhubungan, selain tertarik saya harus mendalami dan belajar bidang tersebut, semoga nanti akan mengerucut ke arah mana.
Dan cita-cita saya ingin punya toko kelontongan, saat kerja pun saya suka jualan makanan ringan dan cemilan yang saya simpan di laci untuk dikonsumsi dan dijual bersama, dan saya sebagai penyupply makanannya sebelum berangkat kerja pergi dulu ke pasar untuk membeli keperluan yang biasa diperlukan karyawan sekantor, dan dilakukan dengan semangat waktu itu tanpa mengeluh, walaupun bawa banyak barang aka "gegembol". :D

Saat ini sebagai ibu di rumah kadang saya hanya bisa masak resep- resep baru yang saya temui, kadang saya modif, lalu hasil nya saya foto dan save. Lalu hasil masakannya klo berhasil bisa menjadi nilai jual untuk dibisniskan. Saya hampir menjalankannya, walaupun masih standar rumahan  hanya saja waktu itu terkendala saat anak sakit lumayan butuh perhatian ekstra ( ga mau bilang parah ,hehe) insha Allah selalu sehat dan sehat ^_^, tentu seorang ibu kembali menunaikan kewajibannya. Qodarullah.

Menurut saya fotografi berperan dalam pembuatan bahan evaluasi misalkan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan anak. Moment terkadang ga bisa diulang berkali kali. Tapi dengan fotografi saya bisa melihat kembali apa yang telah saya lupa dan tidak teramati sebelumnya, saat melihat pertumbuhan anak, setelah melihat lihat kembali apa yang sebelumnya pernah di dokumentasikan, oh ternyata arfa sejak di dlam perut suka kendaraan suka jalan jalan. Sedangkan alena lebih sering aktif di motorik kasar maupun halus. Selain itu bisa menggambarkan bagaimana potret sosial, saat saya tinggal di tempat sepi namun setelah kumpul dan saya ajak berfoto mereka tak terlalu antusias, namun satu jepretan saja cukup membuat antusias dan memiliki moment penting saat silaturahmi bahwa kita pernah bertemu pernah bersama sama.




Misi hidup : Menjadi istri, ibu, dan pengusaha shalehah bermanfaat bagi keluarga dan orang lain. 

Bidang : Bidang ilmu ibu proffesional, ilmu mompreneur, dan ilmu fotografi. 


Peran : ibu proffesional dan pengusaha

Bissmillah semoga Allah mendengarkan doa saya aamiin ya Allah

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlan ilmu ilmu apa saja yang diperlukan untuk untuk menjalankan misi hidup tersebut.

1. Untuk menjadi ahli di bidang ibu proffesional, tahapan ilmu yang harus dikuasai
-Bunda sayang, tahapan ilmu tentang pengasuhan
-Bunda cekatan, ilmu tentang pengelolaan diri dan managemen rumah tangga.
-Bunda produktif, ilmu seputar minat dan bakat, dan mandiri secara financial.
-Bunda shaleha : ilmu tentang berbagi manfaat kepada semua orang

2. Untuk ahli di bidang fotografi
-komunikasi dengan anak dan suami
- Belajar tentang ilmu fotografi
- memahami karakter kamera masing masing, bukan seberapa bagus kamera tapi seberapa faham kita mengenal kamera kita baik hape, mirrorless maupun dslr.
- rajin hunting untuk mengasah kemampuan.
- mengikuti workshop.
- mempelajari lighting baik natural dan artificial
- lakukan terus menerus sehingga tau ke arah mana jenis fotografi dan menjadi expert di dalamnya.

3. Untuk ahli di bidang bisnis
- komunikasi dengan anak dan suami
-memulai usaha sesuai dengan passion, menjual dengan apa yang saya senangi.
-management waktu dan skala prioritas yang baik sebagai istri dan ibu.
-belajar dari kegagalan dan pengalaman, mengingat saya pernah rugi jutaan, tapi ada hikmahnya, saya memiliki anak perempuan dan baju baju nya kebetulan anak perempuan jadi bisa dipakaikan ke alena hehe.
-mencari tempat usaha untuk buka toko kelontongan, saya ingin punya pegawai, yang katanya membuka toko kelontongan akan lebih repot ketimbang punya bayi. Subhanallah.
- Mencari materi tentang ilmu bisnis yang sesuai dengan adab dan etika secara islam agar terhindar dari riba. 

e. Tetapkan milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan misi hidup. 

KM 0 - KM 1 (tahun 1) 
Mempelajari ilmu di ibu proffesional 
Bunda sayang. Menentukan sekolah yang cocok untuk anak anak sesuai dengan fitrah.

KM 1- KM 2 (tahun ke 2) 
Mempelajari ilmu based education fitrah untuk anak ke 2.
Melakukan fotografi di rumah. Minimal dengan menangkap moment yang terlihat.
Mecoba memuilai dan mengeksplorasi kembali bisnis sesuai dengan passion.

KM 2- KM 3 (tahun ke 3) 
Belajar menjadi bunda Cekatan di IIP, dan mempraktekannya.
Fokus bisnis yang dijalankan.
Tetap melakukan hobi berfoto sebisanya di kehidupan sehari-hari. 

KM 3- KM 4 (tahun ke 4) 
Belajar menjadi bunda produktif,
Membersamai arfa di usia 7 tahun, membesarkan bakat yang ia miliki. 
Mulai membesarkan bisnis.
Dan menentukan arah fotografi saya ke arah mana. 

KM 4- KM 5 (tahun ke 5) 
Membersamai alena di usia 7 tahun mengembangkan bakat yang ia miliki. 
Tekun di bisnis dan fotografi.

KM 5 - KM 6 (tahun ke 6) 
Aktif berkumpul dengan siapa pun, berbagi inspirasi dan kebahagiaan dengan orang terdekat  keluarga dan lingkungan tetangga. 

KM 6- 7 (tahun ke 7) 
Fokus ke bunda shalihah 
Tetap membersamai anak anak dan menyemangati keluarga. 
Bisnis yang semakin kuat. 

KM 7- 8 (tahun ke 8) 
Mengarahkan dan mempersiapkan anak anak untuk menjalankan misi spesifiknya.
Memiliki bisnis yang mumpuni bersama suami, sehingga suami bisa membersamai anak anak nya di rumah. Tanpa harus LDM.
Aktif di komunitas sebagai sarana untuk berbagi.  

e. Koreksi kembali ceklis anda di NHW 2 apakah sudah anda masukan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Alhmdulillah sudah tinggal menyempurnakan menjadi lebih terukur.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, dan lakukan. 
Bissmillahirrahmanirrahim...
Ya Tuhan kami permudahkanlah urusan Kami, baik untuk dunia maupun bekal untuk akhirat hingga menjadi manfaat, saat kami dihidupkan di muka bumi, manjadi khalifah yang engkau ridhai. Hingga nanti saat nya jika tugas di dunia sudah selesai.
Engkau meridhai kami dengan membukakan pintu syurga yang luas. Masha Allah tabarakallah.